Betul, peluang ada dimana-mana. Seperti Tung Desem Waringin Bilang dalam ebooknya 24 prinsip miliarder yang mencerahkan dan dapat di download secara gratis di Tung Desem Waringin University, beliau mengatakan bahwa apa yang kita lihat sebetulnya sudah menghasilkan uang bagi seseorang dan bisa menghasilkan uang untuk diri kita sendiri. Sebagai contoh, apa yang kita lihat sekarang, misal komputer ini, komputer ini sudah menghasilkan uang untuk orang yang menciptakan, menjual ataupun menyewakan, ketika anda bercermin dan melihat rambut anda, rambut anda sudah menghasilkan uang untuk orang yang membuat sampoo, dan salon yang telah merapikan rambut anda, begitu juga yang lain, selimut, tempat tidur, lantai dan lain-lain
Sekarang tinggal bagaimana mata kita bisa melihat sebuah kasus dan otak kita bisa merespon bahwa ini adalah bisa di jadikan uang. Lalu mengapa masih banyak yang mengaggur? kalu dari kesimpulan saya, masih banyak orang dan juga saya sendiri mengutamakan pertimbangan dari pada action, misal dari mana ya modal kita, kita ga punya modal, ga punya tempat untuk usaha, ah usahanya ga keren, dan pertimbangan lain yang membuat kita mengurungkan niat memulai sebuah usaha, sedangkan di sisi lain banyak orang yang kaya karena dari modal yang sangat kecil, banyak orang yang kaya karena berangkat dari usaha yang kelihatannya sepele, seperti ada orang yang kaya karena ayam, dari sampah, hanya duduk manis di depan komputer, membuat daftar dan mengangkat telepon, dan masih banyak contoh lain. Sebetulnya kita memiliki kelebihan dibandingkan orang lain, karena kita diciptakan walaupun wujud sama tapi rupa berbeda-beda, begitu juga keahlian, coba kita mengingat-ingat apa yang sudah pernah kita lakukan yang kalau dipikir-pikir belum tentu orang lain bisa melakukan sebaik kita. Sebetulnya kita memiliki keahlian di banding orang lain bahkan jika dia adalah orang yang cacat, kita hanya tidak menyadari, menyadari tapi tidak perduli, perduli tapi menganggap itu hal sepele, mungkin orang lain bisa tapi belum tentu sebaik kita.